Hari Santri Nasional bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa perjuangan merebut kemerdekaan Indonesia terdapat peran ribuan santri dan kiai di dalamnya.
Dikutip dari laman web kumparan.com, Seperti halnya KH. Hasyim Asyari dari Nahdlatul Ulama, KH. Ahmad Dahlan dari Muhammadiyah, A Hassan dari Persis, serta 17 perwira Pembela Tanah Air yang berasal dari kalangan santri. Adanya peran dan andil dari tokoh-tokoh besar itulah yang membuat pemerintah menilai hari santri sangat penting untuk ditetapkan.
Dijelaskan dalam Majalah Risalah NU Edisi 111, ada dua alasan yang menunjukkan besarnya kontribusi santri. Pertama, sejarah mencatat para santri telah memberikan hidupnya untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia dan mewujudkan cita-cita kemerdekaan dengan caranya masing-masing.
Para santri ikut bergabung dengan seluruh elemen bangsa dalam melawan penjajah. Tak hanya itu, mereka menyusun kekuatan di daerah terpencil, mengatur strategi, dan mengajarkan kesadaran tentang arti kemerdekaan.
Alasan kedua, para santri memiliki kontribusi dalam membimbing praktik keagamaan di masyarakat. Banyak santri yang menjadi pemimpin pada komunitas mulai dari imam mushola, pimpinan majelis taklim, hingga turut andil mengambil peran penting dalam lembaga pemerintahan.
Penetapan Hari Santri Nasional dilakukan dengan tujuan agar para santri dan rakyat Indonesia selalu meneladani semangat jihad para tokoh pahlawan, semangat kebangsaan, cinta tanah air, dan rela berkorban untuk bangsa dan negara.
Dengan mewarisi semangat itulah, para santri dapat memperkuat jiwa religius sekaligus jiwa nasonalisme. Di samping itu, mereka diharapkan mampu memperjuangkan kesejahteraan, keadilan, serta meningkatkan ilmu pegetahuan dan teknologi demi kemajuan bangsa Indonesia.